Wednesday, August 18, 2010

Belanja di Pasar Tradisional = Membantu rakyat kecil

          

              Era Globalisasi terkadang memaksa gaya hidup kita untuk menggapai segala kenyamanan tanpa harus memperdulikan keadaan lingkungan kehidupan sosial yang ada disekitar kita. Coba hitung berapa kali anda belanja ke Supermarket atau mini market yang sudah menjamur dibandingkan dengan belanja di Pasar tradisional? pasti perbandingannya gak seimbang. Dan sekali lagi gaya hiduplah yang memaksa kita untuk melupakan sejenak saudara pribumi kita yang sedang bertahan dengan kondisi hidup yang melilit kehidupan masyarakat. Mulai dari kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepentingan masyarakat, dan mulai terlihat sekali janji-janji palsu yang memang telah membuai kebanyakan orang. "Janjimu semanis janji kampanye". Kita lebih rela menyerahkan uang kita kepada bangsa asing daripada membaginya kepada bangsa kita sendiri bangsa yang aneh memang, lebih suka berbagi dengan bangsa lain daripada bangsa sendiri. memang dijajah bangsa sendiri lebih sakit rasanya dibandingkan dijajah bangsa lain, dan itu faktanya.
              Saya sendiri mengakui kalo lebih sering belanja di super maupun mini market, sekali lagi tergiring oleh gaya hidup. Gaya hidup membuat pola yang membinasakan nurani kita untuk lebih cinta terhadap bangsa sendiri. Dimana nasionalisme dan patriotisme sekarang? mungkin kabarya sudah memburuk. Mosi tidak percaya terhadap bangsa sendiri pun mulai merebak. Saya sendiri meragukan pemimpin kita dan bahkan sempat mengakui memilih dia adalah kesalahan terbesar dalam hidup saya di tahun 2009. dan insya Allah tidak akan terulang lagi. Punya pemimpin kok yo klomah -klomoh dan tidak tegas terkesan didikte, dan memang merasa didikte oleh Amerika dan bangsa-bangsa lain yang berkepentingan dengan bangsa ini. kalo sudah begitu bagaimana dengan nasib rakyat kecil? Hanya kita sendiri saudara sebangsa dan setanah air yang bisa menolong mereka, jangan pernah meminta tolong kepada pihak asing dengan menggadaikan negeri kita sendiri. MERDEKA

 
sometimes a question more powerfull than answer

2 comments:

Anonymous said...

Good..good..good...mulailah dari diri kita sendiri,bro....tp semestinya memang begitu..sayang sekali uang hasil jerih payah kita kalau terus menerus diberikan kepada kapitalis-kapitalis itu..sementara di lingkungan kita masih banyak orang miskin!

jizu said...

ini negara maling in kang :P