Wednesday, September 12, 2012

Soft Colonialism

 
Bahwa kemerdekaan sesunguhnya adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan “ masih ingatkah dengan alinea pertama UUD 1945. Kemerdekaan memang hak dari semua bangsa dan harus dihapuskan, tapi apakah bangsa yang berkuasa itu rela?

            Maaf sebelumnya, karena itu pertanyaan yang mengilitik dalam diri saya, Ketika orang berkuasa atas segala sesuatu terus hilang begitu saja apakah mereka rela? Tentu saja jawabannya tidak. Naluriah sebagai manusia, pasti tidak rela. Dengan di deklarasikannya penghapusan penjajahan diatas dunia karena melanggar Hak Asassi manusia.maka munculah beberapa cara untuk menguasai bangsa tersebut secara sistemik dan halus atau yang lebih enak saya sebut dengan soft colonialsm atau penjajahan secara halus. Ketika menajajar secara blak-blak-an terbentur oleh beberapa deklarasi yang telah disepakati , tak mungkin lah Negara adidaya menelan ludah kembali, terbatasi secara formal lebih tepatnya. Namun secara informal, mereka pastinya ingin menguasai selalu, apalagi wilayah itu terlalu seksi untuk dibiarkan dikuasai oleh pribumi maupun yang lain. Maka berbagai carapun digunakan untuk menjaga eksistensi “kekuasaan” di wilayah ini. 
          Kepentingan akan banyaknya harta yang terpendam, membuat mereka Negara adidaya tersebut berusah mengelak dari konsesi maupun deklarasi yang mereka sepakati, pengelakan secara terang-terangan akan memicu banyak protes dari semua Negara di dunia, dan salah satu solusinya adalah dengan penjajahan secara halus. Dalam Artian tidak keluar jauh dari tujuan mereka namun tetap menguasai baik dari sistem maupun orang-orangnya. Banyak cara yang dilakukan, mulai dari pemberian umpan dalam bentuk bantuan yang akhirnya mengikat dan membuat suatu bangsa terlilit dan merasa punya hitang kepada Negara adikuas tersebut. Jika saya melihat dari persepsi saya sendiri, soft colonialism ini telah mengurita dalam kehidupan kita sehari-hari. Dari sistem ekonomi maupun hubungan diplomatis bangsa yang menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang mencekik bangsa sendiri walaupun disadari namun tersandera oleh strategy neo colonialism semacam soft coloniaalism ini. Penjajahan bentuk baru sebenanya lebih kejam, karena kita tersandera seumur hidup kita.Terbelenggu oleh sistem yang mengalahkan sistem kita. Dengan alas an dibuat standar  dengan rule of the game yang ada. Jika tidak mengikuti standar, maka dalam peta percaturan dunia kita tidak dianggap. Jadilah kita bangsa yang merdeka namun tidak merdeka seutuhnya.


* ketika kopi saya habis


sometimes a question more powerfull than answer

Tuesday, September 4, 2012

Aku dan I Wayan Balawan

 Me and Balawan

Jujur aku seneng bukan kepalang ketika bisa berfoto bersama salah satu idola  dan ini yang pertama berfoto dengan artist, aku bilang lebih dari artis.Seorang guitarist and songwriter yang mampu memberikan sentuhan mewah pada setiap musik yang dibawakannnya. Mungkin jalurnya diluar musik mainstream yang ada, tapi itulah musik, selalu menemukan celah dalam setiap hati pengemarnya.Bertemu dengan Bli balawan ketika ada international Bamboo Music Festival 1-2 September 2011 di JCC Jakarta. hari pertama Absen dan Hari kedua baru bisa hadir. bebarengan dengan konser solo dari Glen Fredly di Istora Senayan. Aku memilih menonton festival musik bamboo ini karena penasaran denga iklan yang aku dapat ketika naek kereta Api. Jujur aku selalu teringat dengan almarhum temenku Eka Wahyudiana, ketika melihat maupun mendengarkan permainan Bli Balawan ini. Karena dia yang meracuniku.Dan aku datang sendiri dengan membayar tiket yang sangat murah untuk sebuah pertunjukan kelas dunia seperti itu. Lagu Favorit dari Bli Balawan adalah Tak Akan terganti. namun jikalau sudah berduet dengan Batuan Etnic Fusion, Aku harus bilang WOOW. Pertunjukan yang terasa singkat itu rasanya cukup membasuh rasa kangen pada seorang sahabat .Karena untuk event-event seperti ini teman yang selalu available dan nemu jadual pertunjukan musik seperti ini ya cuman Dia. Bli balawan ini orangnya ramah dan baik hati secara kasat mata, dengan rendah hati dan selalu mengucapkan terima kasih berkali-kali ketika selesai memainkan lagunya bersama Batuan Etnic Fusion. Mungkin karena musiknya telah di apresiasi oleh hadirin yang hadir di malam itu.Juga hadir pula Dwiki Dharmawan dengan Green bamboo ensamble nya, jujur saya kurang begitu suka dengan musik etnho-nya bang Dwiki, maaf bang Dwiki ^____^V. Teruslah berkarya Bli, semoga selalu dianugerahi inspirasi yang bagus dalam bermusik dan terima kasih tuhan, telah memberi saya selera musik yang bagus.


sometimes a question more powerfull than answer

Selalu terindukan



Aku terhenyak dari buaian dunia, terasa tak memaknaimu dengan  istimewa
dan melewatkanmu tanpa ada sesuatu 
setidaknya dianggap membekas dalam kehidupan ke depan, 
dan ingin melepasmu dengan segala kerinduan diantara palung hati yang tersembunyi
 dan di dalamnya sanubari untuk semangat mengarungi kehidupan kelak, 
dan aku selalu merindukanmu karena kau adalah bulan yaang selalu terindukan untuk seluruh ummat
I Miss U , Ramadhan 
Semoga kita bertemu lagi

-----ditulis pas akhir Ramadhan 1433H----

 
sometimes a question more powerfull than answer

Selera Musik




"You never quit on your music. No matter what happens. Cuz anytime something bad happens to you, that's the one place you can escape"     ---  Louis in August Rush

      Membahas tentang musik memang tidak ada habisnya. Disadari ataupun tidak musik sudah mendarahdaging dalam sendi kehidupan kita sehari-hari. DNA kita telah tercemari musik sejak kita bisa mendengar sebuah nada yang dirangkai menghasilkan melodi dan irama yang begitu indahnya. Aku suka musik dan aku yakin kau, kau dan kamu semua suka.Entah beraliran apakah musikmu itu. Pop, Rock, dangdut, Keroncong , Jazz, maupun etnho. Untuk yang terakhir saya mulai tergila-gila ketika almarhum temen saya mulai meracuni selera musik yang dianugerahkan kepadaku. Ngomongin selera musik dalam diri merupakan sebuah cerminan dari seorang remaja yang beranjak dewasa dan musik itu mengiringi dalam pencarian jatidiri. Dulu waktu jaman SMU saya suka penyanyi-penyanyi solo macam Bryan Adams, Tommy Page dengan shoulder to cry on -nya (berasa jadul yak) karena untuk seumuran itu era awal milenium boyband eropa yang jadi trademarknya. Boyband macam Boyzone, Westlife dan Nsync dengan Justin Timberlakenya. 
           Ala bisa karena biasa, dan karena sering mendengar kaka saya memuter lagu2 boyband itu jadinya musiknya Westlife membekas apalagi diselingi oleh masa jayanya F4 seolah sinetron Meteor garden jadi tontonan wajib kala itu, menerobos dominasi sinetron LUPUS ala Irgi Fahrezy.Saya mengenal musik-musik yang everlasting pada seperti Air supply ketika ikut kelas bahasa inggris dimana ketika dalam satu kelompok dalam adu kemampuan bahasa kalah, maka kelompok tersebut harus dihukum dengan menyanyi dengan lyric bahasa Inggris.Dan apa yang terjadi ketiak kelompok saya yang kena hukum Sodara? saya menyanyikan lagunya westlife "Season in the Sun dengan acak adut :). Bertemulah dengan Usdek dan Novi Nurrochim, pengemar musik-musik legendaris seperti Air Supply, Bryan Adam dan mulai dibumbui aroma Rock ala GNR, Bon Jovi dan sebangsanya. 
         Hellowen? waktu itu hanya tahu lagunya yang berjudul "forever in one". The Beatless malah aku temukan dari tumpukan kaset Saudaraku yang habis pulang dari menjadi TKI di Malaysia. Oh iya jangan lupakan musik melayu waktu itu, UK's, Slam dengan gerimis mengundnagnya dan grup-grup malay yang lain. Ditambah pula dengan lagu-lagu India yang seangkatan dengan Kuch-kuch Hotahai.Jadi saya tidak heran ketika briptu Norman menyanyikan Chaiya-chaiya, saya tahu bener lagu itu ^___^. Untuk Musik Rock, memang dari dulu saya suka rock hasil jebolan festival rock seperti Jamrud, Boomerang , Sahara dsb. Sampai sekarang saya suka dengan musik-musik mereka, karena seperti yang saya bilang musik mereka everlasting. Dan grup band legendaris The Cranberries yang digawangi oleh Dolores O'brien membawa kenangan tersendiri buat saya karena lagu ini saya masuk studio musik nge-band bersama para zombie dengan memegang rhytm dengan empat kunci ^_____^V.Dan selera musik belum berakhir disini, masih berlanjut apalagi ketika menginjakkan ibukota dengan berbagai pilihan selera .......

continued.....


sometimes a question more powerfull than answer