Saturday, August 20, 2011

praktisi birokrasi kecil menulis

Kembali ke dunia nyata, merasa hidup di kota ini sia-sia, mungkin sudah terlalu mentok menggelola rasa bosan dengan bijak. Aq sendiri tak mampu mendeskripsikan masalah sepele ini dengan baik, bukan karena kemampuan , mungkin karena masa sebagai praktisi kegalau-an . Mungkin seribu orang berpikiran sama denganku, i'm not the only one, kolam ini terlalu besar, jika diarungi hanya dengan sampan yang kecil. Dan dalam kolam besar ini ikan kecil akan selalu dengan mudah terbawa arus. Memilih kolam kecil bukanlah hal sepele, meskipun sudah sering mendengar popaganda-propaganda homebase yang berlalu lalang dari kuping kanan keluar kuping kiri. Salahmu sendiri, tak memahami resiko dari sebuah pilihan, meskipun itu bukan pilihan sulit atau hanya satu-satunya pilihan. Adakah cara lain untuk keluar dari dunia yang penuh kesia-sia an ini? ataukah dunia yang ingin kau cipta hanya fatamorgana semata, bagaikan pepesan kosong?. ah spertinya aku harus mulai belajar banyak mempercayai orang sebelum aku terlanjur terjerumus untuk tidak percaya kepada satu ornag pun orang. tengiang di pikiranku selalu, aku ingin pulang, membawa beban dan kutaruh berceceran beban itu, sepanjang rel kereta api jalur selatan sepanjang 770 KM. dan inginku kenang suatu saat jika beban yang terasa semakin berat.walaupun kesempatan itu datang bertubi-tubi, tak akan berarti jika tak ada coretan khas si tangan besi. Atau isi surat itu hanya kan terpatri menunggu para praktisi birokrasi berbaik hati tanpa basi-basi, bukan memberi remisi tapi janji yang terbukti. Bagaikan Seorang praktisi birokrasi kecil dengan sampan kecil dan mencoba mengarungi kolam yang besar. ujung-ujung mari disyukuri aja. Itulah kata-kata sakti. Meskipun keluh kesah membuat kita semakin lelah, namun hati gundah tak akan menjadi gulana ketika kita bisa bercerita, ini bukan keluah kesah hanya mencoba memperlambat gundah menjadi gulana teman. ah itu alasan kamu saja boi.



sometimes a question more powerfull than answer

Friday, August 19, 2011

Menikah itu.....

Menikah adalah merangkai kisah baru,
bagaikan membuat sebuah roman cinta antara dua manusia
menikah itu yang ada hanya kata indah yang bila tak dijaga akan termaknai dengan salah
menikah itu ibadah, ibadah yang menyempurnakan agama-mu...
menikah itu berbagi kisah, kadang susah kadang gundah
dialah pendengar terbaik yang akan kau temui, pengusir lelah karena keluh kesah

Menikah itu......
yang tersesat jadi terarah, yang bercinta jadi semakin bergelora
seperti indahnya  saat jatuh cinta
tetapi jatuh cinta pada orang yang sama
untuk setiap harinya.

Menikah itu .....
Penghilang gundah, pembawa rahmah
pengusir galau jiwa saat kau  merana karena cinta
menghadirkan ketengan jiwa yang hebat tiada tara

ah dasar kau pengantin baru .....

sometimes a question more powerfull than answer

Telah Menikah



Akhir dari sebuah kegalau-an dan pencarian, aku tambatkan hatiku kepada seorang perempuan yang telah berhasil men-debet cinta yang tak terhingga dalam hidupku. Sebuah langkah baru dan kehidupan baru. Perempuan itu, ya perempuan yang akan menemani hari-hariku, dan kelak semoga menjadi ibu dari anak-anak ku. Izinkan aku menjadi imam-mu, meskipun aku bukan ustadz yang mengerti agama dengan fasih, izinkan aku menjagamu, walaupun aku tak sekuat superman. Ijinkan aku menjadi pengeran dalam hidupmu, meskipun aku tak se-cute boyband2 korea idolamu. Ijinkan aku membahagiakanmu, meskipun terkadang aku menemukan kesukaran.  Hapus egoisku dengan pengertianmu wahai istriku, ingatkan aku ketika aku khilaf. Kita menikah, kita berjanji sehidup semati, aku cinta dan kutahu kau pun cinta aku. itulah cinta yang terdeskripsikan dengan indah, ketika aku mengucapkan janji suci itu. 

Barakallahu laka wa baraka alaika wa jama'a baina kuma fi kulli khair.
telah menikah dua sedjoli, di pare 21 Juli 2011

sometimes a question more powerfull than answer