Monday, March 11, 2013

Puncak Karier

Boleh jadi sekarang saya sedang di puncak karier :). tapi bukan berarti saya menduduki jabatan tertinggi atau memegang suatu kuasa tertentu. Menurut Pakbeh bisa jadi keadaannya seperti ini. jika upahmu lebih tinggi dan tidak sebanding dengan beban kerjamu, itu bisa jadi puncak kariermu. Kalo dipikir masuk akal juga huehuehuehueue. Saya sedang dipuncak karier :) seneng banget, entah ini seneng stress or senyum kemenangan. Tapi ada benernya juga Jujur saya terpingkal-pingkal kalo dengar pernyataan ini, cukup menggelitik dan selalu bikin hahahahahahahha. Jika saya menilik keadaan yang terjadi terhadap diri saya, rasanya saya harus mengamini, mensyukuri dan menyadari jikalau saya sedang di puncak karier.Dengan Beban kerja yang boleh dikatan ringan dan gaji yang masih diatas UMR DKI Jakarta yang tergolong Wow, tidak diragukan lagi jikalau dari semua yang saya sebutkan itu, dengan mudah saya simpulkan bahwa saya sedang di puncak karier. * nepok dada. Ini bukan tulisan orang sedang stress lho, tapi kalo dipikir-pikir ada benarnya juga khan?. Ketika orang bekerja dan berusaha yang paling dicari ya penyataan diatas, kerja gak keras, tapi gaji melimpah, hasyeeeek.


sometimes a question more powerfull than answer

Sunday, March 10, 2013

Menikmati Kebosanan

Asem....itulah yang terasa. Sambil menunggu adzan shubuh berkumandang. Oh iya salah satu yang saya suka tinggal di rawajati ini adalah aku bisa mendengarkan adzan shubuh secara bersahutan di Balkon.ada bukti kecil kebesaran sang Maha pencipta Allah ya karim.Bercerita dan beropini lagi, semenjak ditempat baru jadi jarang menuangkan ide, opini atau apapun, bahkan sekalipun keluhan :). Sibuk? waah sepertinya kosakata itu susah ditemukan dalam kamus hidup saya untuk saat ini. Tapi dalam ke-ngangguran itu rasa jenuh dan bosan itu semakin menggila. Selain karena merasa "mudblood" mungkin karena memang harus begini kondisinya. Kabur..? heheheh itu masih dalam kategori berlari dari kenyataan, males masih kalah cepet dengan bersepeda dari kenyataan :).Yasudah nikmati aja, bukan elu juga khan yang minta kondisi kayak gitu. cara lain :ke perpustakaan, seperti waktu SMU dulu. Meskipun buku-buku yang dominan itu literatur pajak namun sekarang lain banyak buku-buku yang menurutku diluar mainstream sekali. Oh iya kembali kenapa gw menyebut diri gw "mudblood" sekarang? huehuehuehe berasal dari background yang berbeda, binggung? tidak juga, malah semakin curious ingin tahu dan mengetahui. Sebuah Cara lagi untuk bersepeda dari kenyataan : buka blog, kali ini blog pajak aja, pelajari hal2 yang gak mungkin lu dapetin di tempat lu sekarang. Walhasil gw semakin curious sama apa yang gw baca. Ketinggian? maybe...tapi enjoy aja, bukannya hidup itu harus dinikmati, bahkan kebosanan. Menikmati kebosanan itu ......ya kayak lu bosen minum kopi, ganti sementara waktu lah dengan lemon tea. Kopi pahit...hmmmmm jujur kangen dengan minuman penginspirasi itu. takut menggila kalo sudah berkolaborasi dengan secangkir kopi pahit. bisa-bisa bikin seribu puisi, dan kembali ke masa lalu. Hmmmm tinggal pilih mau berlari atau bersepeda? Dan alarm pun berbunyi, mari mempersiapkan diri. Inget bagi  cowok itu Sholat Berjamah itu wajib hukumnya, huehuhue serasa kritikan terhadap diri sendiri. 



sometimes a question more powerfull than answer

Compromise & Collaborate My Ego

Dini hari, ketika lelap masih dominan menguasai. Jika termenung adalah membuang waktu lalu apa pekerjaan lain yang tidak membuat waktu itu menebas dengan kuatnya.Aku sudah bosan mengeluh dan mendengar keluhan. Dan itu manusiawi, dimana hal yang lumrah mengalir apa adannya. Setelah sekian lama terdengar janggal memang jika percobaan mengkompromikan ego dengan secangkir kopi, mengkompromikan kondisi dengan dasi dan mengkolaborasikan kejenuhan dengan basa-basi. Sempat berpikir untuk brhenti berharap, kepercayaan terhapus dan terkikis sekali lagi oleh polusi kota ini. Bermimpi pun sekarang, bukan tak berani, namun seolah mimpi dan realitas enggan berjalan bersamaan apalagi berjalan bergandengan tangan. Ah Pendosa, sampai kapan dan entah sampai kapan selalu memandang luasnya dunia ini dengan sudut yang cukup sempit? lalu kapan kau akan mencetak goal-nya ? ada hanya nyaman sebagai penghangat bangku cadangan ?, nyaman bergaji tinggi namun harus melawan bosan, atu mungkin tepatnya seperti itu? dibayar untuk bosan tanpa bisa harus menghindari karena aturan. sabar-sabar suatu saat kau juga akan bisa, akan hadir masa yang kau inginkan dimana Ego sudah nyaman berjalan dengan kondisi sekarang. 




sometimes a question more powerfull than answer