Thursday, March 25, 2010

Sang Perusak Citra

Tulisan ini boleh dibilang sebagai pembelaan terhadap Instansi yang pencitraanya memburuk karena ulah seorang "oknum" berinisial GT yang berkembang akhir-akhir ini. Paradigma lama tentang fiskus Indonesia, Fiskus itu garong rakyat lah, suka korupsi lah dan sebagainya. Fiskus Indonesia itu kaya-kaya bla..bla..bla. baru kerja beberapa tahun udah bisa punya ini-itu bla..bla.bla. Mungkin kalo ngomongin masalah yang satu ini sampai mulut berbusa pun tetep aja. Setiap orang sah-sah saja menghakimi, dan setiap orang juga punya hak juga melakukan pledoi atas penghakiman itu.Semenjak merebaknya kasus Markus pajak 25 M. sejak di Blow-up oleh media akhir-akhir ini, pandangan masyarakat terhadap DJP kembali ke paradigma lama, padahal dengan susah payah seluruh elemen DJP berusaha membangun paradigma baru DJP dengan semangat modernisasi.hanya karena ulah seorang "oknum" sebelum kasus ini kepercayaan masyarakat terhadap DJP sangat tinggi dan memberikan apresiasi terhadapa perubahan yang lebih baik, semangat modernisasi di dada. Setelah merebaknya kasus ini kepercayaan masyarakat hancur lebur. yaah DJP kembali ke paradigma lama, ladang KKN dan sebagainya.Jujur sangat sedih melihat hal ini, kita semua berusaha untuk menjadi yang terbaik, memberikan yang terbaik buat bangsa ini, mengumpulkan dana buat rakyat, buat pembangunan, jaminan kesehatan, dsb pasti akan merasa tertohok dengan kejadian ini. Tapi yakinlah itu hanya ulah seorang "Oknum" sang perusak Citra, kita para fiskus tetap mengobarkan semangat modernisasi dalam diri kami, menjadi yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Semoga para perusak Citra itu diberikan ganjaran yang setimpal atas perbuatannya. jangankan tinggal di rumah mewah yang harganya miliaran rupiah,saya masih nge-kost,belum punya rumah sendiri, dan setiap hari naik angkutan umum.Ini bukan sebuah kamuflase, tapi kenyataan. sometimes a question more powerfull than answer

Tuesday, March 23, 2010

Berawal Dari Bangku yang Sama

 Dedicate to my friends LG a.k.a Lubis Grafura



 
Tahun 2002. Masih teringat suara riuh para murid Jurusan Bahasa yang bermigrasi dari ruang laboratorium fisika ke kelas Bahasa yang sesungguhnya. Berlokasi di pojokan, berdekatan dengan kamar mandi dan toilet. Seakan memberikan gambaran bahwa kami adalah siswa TPA, Tempat Penjurusan (paling) Akhir. Dengan kata lain, jurusan buangan terakhir. Artinya, bila tak masuk jurusan IPA ataupun IPS, maka kelas terakhir yang menerimamu dengan tangan terbuka adalah bahasa.
Meskipun dipungkiri, tapi fakta memang menyakitkan. Bahwasanya hanya beberapa siswa yang kurang dari separuh jumlah total murid yang berminat di jurusan itu. Dalam artian menempatkan pilihan di atas jurusan IPA dan IPS. Ketika ditetapkan sebagai anak bahasa, dirimu sedikit meradang dan seakan masa depan suram menanti. Setiap hari pembahasan yang ada hanya tentang masa depan yang tak terlihat jelas. Tak ada UMPTN kelompok Bahasa, yang ada hanya dua jurusan yang selalu diagung-agungkan, yaitu IPA dan IPS.
 Bahkan ketika Ibu Anna Atikah selaku wali kelas kita datang dan memberikan pencerahan jika belum terlambat untuk pindah jurusan. Kamu terlihat antusias sekali seolah berita itu adalah angin surga di telingamu dan sangat mengoda hatimu untuk berpaling ke IPA. Semenjak hari itu, dirimu bimbang dan terus mengajak untuk berpindah jurusan. Aku kukuh, meskipun sedikit tergoda.  
Hari yang terlewati seperti mengaduk-aduk pendirianmu, tetap tinggal di kelas bahasa atau berpindah ke jurusan yang katanya ”kastanya” lebih tinggi. Di situ, dirimu mungkin terlihat masih sodaraan ma bunglon, masih suka plin-plan menentukan arah. Akhirnya dirimu punya pendirian juga setelah melewati masa bunglon.
Hari-hari berikutnya, kita mencoba menjalaninya dengan normal. Mengikuti kata bapak ibu guru pengajar, tapi akhirnya bosen juga. Kubawakan dirimu soal-soal UMPTN milik saudaraku yang pada tahun itu tidak lulus. Walhasil siapa bermain api, akhirnya terbakar juga. Kau masih inget waktu itu? Pak Muhammad, guru Kebudayaan, merasa pelajarannya dilecehkan karena kau mengerjakan soal UMPTN saat pelajaran beliau.
Gara-gara kebagian membereskan projector pelajaran Sejarah, kita dapat bangku urutan paling depan di kelas baru. Sengaja atau tidak, akhirnya kita sebangku. Padahal aku pingin di bangku pojok. Dan akhirnya dari awal sampai akhir tetep di depan. Dengan dirimu!  
Jadi mulai di sini, aku mulai mengenal betul dirimu. Angkuh dan sederhana. Seseorang dengan Identitas kacamata. Entah sudah berapa minusmu itu. Yang kutahu, dari ceritamu, kamu udah memakainya sejak SMP. Tapi kacamatamu itu menunjukkan simbol kecerdasan bagi dirimu. Logikamu jalan. Cuman kadang berjalan lambat atau bahkan nge-hang di tengah jalan. Itulah yang selalu kuingat, logic. Ya, logic. Berperawakan kurus menambah kata cerdas melekat pada dirimu.
 Berani, aku rasa. Seluruh kelas respect kepadamu untuk masalah keberanian, tegas dan lugas dalam menyikapi permasalahan yang berkaitan dengan sosial. Terbukti ketika dirimu membuang ”pil” terlarang dari salah seorang teman. Alih-alih menyelamatkan teman, tapi ia malah membencimu. Walau akhirnya ia sangat berterima kasih juga pada keberanianmu.
Kepemimpinanmu memang belum teruji betul karena dirimu selalu menolak untuk menjadi ketua kelas. Terlihat di sini bahwa kamu tidak mempunyai ambisi atau tidak terlalu ambisius untuk menjadi pemimpin. Namun, untuk menjadi yang terbaik, kamu terlalu ambisius!
Future oriented, selalu berpandangan ke depan. Nanti bagaimana, bagaimana, dan bagaimana. Seperti takut duluan menghadapi masa depan. Seperti halnya orang yang me-nuhankan asuransi karena takut menghadapi hal yang terburuk dalam hidup. Tapi ada baiknya juga karena dirimu gak selalu menyepelekan sesuatu yang berhubungan dengan masa depan, seperti halnya memilih jurusan. Namun jika sudah dihadapkan dengan masalah untuk mengambil keputusan (terutama asmara), dirimu termasuk dalam kategori bad decision maker. Selalu diwarnai kebimbangan, dipikir dalam-dalam, terlalu lama, walau akhirnya diputuskan juga. Hal itu sesungguhnya menyiksa dirimu sendiri, jika kau  sadari.  Bagaimanapun juga, itu adalah dirimu, bukan orang lain!

sometimes a question more powerfull than answer

Eksotisme Tari Kecak

Salah satu yang sayang untuk dilewatkan ketika berkunjung ke Bali adalah : menikmati sajian pertunjukan tari kecak di Uluwatu sambil menikmati Sunset. Recomended banget, didukung dengan suasana yang sangat indah sebagai salah satu mahakarya yang patut kita banggakan apalagi menikmatinya dengan orang yang kita sayangi..hmm dapet dech aura romantisnya hehehehehe.Pengen lihat lagi entar pas bulan madu kalo udah nikah hehehe


" eksotisme tari kecak"


sometimes a question more powerfull than answer

Kunjungan Ke Bali


" Satu halaman posting  yang menjijikkan :P"

Kenapa orang luar negeri gak ngerti kalo kita bertanya Do you Indonesia? kalo kita nanyanya do you Know Bali? :P Jawabannya menag sederhana because one of best paradise was here : BALI
Apasih yang kamu ketahui tentang bali (berlagak ala Benny & Mice di komik lost in Bali). hahahhahhahha.thanks for Neneng, Aban, Aris, Erwin atas kerjasamanya dan kesabarannya meladeni dirikuw ini..hehehehe maaf saya bukan anak punk yang anti kemapanan bro and sist.jadi ya Harap maklum. salah satu yang menguras dan menyunat cuti saya diawal-awal tahun 2010.Tapi Puass..Kesana lagi yuukkkk..!!!!!


sometimes a question more powerfull than answer

Monday, March 22, 2010

Fool Haters II


 " We believe We can.."
Dedicate for MU lovers (picture from internet United Indonesia)


sometimes a question more powerfull than answer

Fool Haters


 Siapa yang Mau...?

Untuk memperingati Kemenangan Republic Mancunian atas Livefool tadi pagi :)

sometimes a question more powerfull than answer

Jemu bin Jenuh

Akhirnya bisa ngeblog juga, salam blogger ^____^. Setelah sepuluh hari-an off from Jakarta menuju ke tempat palerenan yang sangat nyaman dihati dan di kaki, kampuang nan jauh dimato. Menikmati liburan yang free traveling hanya tidur dan kuliner kreatif ala nyokap. Mak nyuss sodara, dari makan masakan ala chef nyokap dan chef-chef lainnya. Sebenernya bukan hanya itu, yang penting bisa menumpahkan segala kerinduan yang terpendam beberapa bulan, nikmatnya. Kesan pertama sehabis maghrib pasti sepii amat yak, denyut nadi perekonomian mulai berdetak lemah ketika malam sudah mencoba menyelimuti. Beda dengan ibukota yang justru denyut nadi perekonomian berdetak lebih kencang seiring alunan-alunan musik ajeb-ajeb yang bikin telingga rada kagak beres, meskipun selama disini belum pernah tahu apa yang namanya dugem, diskotik paling banter di  Inul Vista menyalurkan bakat yang terpendam terlalu dalam. Jadi menerawang jauh, sebenarnya apa yang akau cari dalam hidup ini( dari segi duniawi) ? ketenangan? kenyamanan atau yang lainnya. Kadang merasa ingin kembali ke daerah asal dilahirkan dan tiap hari berkumpul dengan sanak family yang pembicaraaanya mulai  gak terarah, berkutat seputar gossip jalanan dan saling menjatuhkan antar sesama warga. Gw bosen gw tutup telingga dalam-dalam mengenai hal itu, karena betapa gak enaknya digossipin, memang Jakarta membuat kita jadi merasa cuek bebek gak punya estetika dan sense terhadap sesama, lu lu gue gue!!!. akhirnya karena stagnasi yang berlebihan sudah mendominasi di otak saya, akhirnya pulang dengan kesengajaan dan tak adanya rencana yang jelas tentang kegiatan yang seharusnya kita lakukan. Apakah itu, bermutu atau tidak. menghinggapai tempat demi tempat bagai burung yang ingin singgah kemanapun dia mau. REKOR...baru bulan maret sudah menghabiskan 2/3 jatah cuti tahunan, ya ambil hikmahnya aja setidaknya mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu semacam mengurangi traveling yang jauh nunsana. Soale kondisi ekonomi lagi kurang bagus.Siiip semoga jemu lekas hilang dari pundak dan otakku.


sometimes a question more powerfull than answer

Sunday, March 7, 2010

Pandai-pandailah bersyukur

Lagi pengin berandai-andai. Andai tiba-tiba dibawah bantal tempat tidur saya ada duit setumpuk yang totalnya sakjuta ewu-ewu eket.Atau tiba-tiba ketika saya membuka tas ransel saya ada emas batangan semua, mungkin 90% masalah yang membikin hidup ini terasa berat segera hilang dengan sirna dengan sendirinya.saya adalah orang yang berpikiran jika 90% masalah itu berpangkal pada duit. Memang seeh untuk bahagia itu gak selalu melulu butuh duit, tapi segalanya butuh duit atau dengan ada duit akan jadi lebih mudah. Alasan klasik ketika menghadapi kesulitan. Tapi ya memang bener kata emaknya si david yang tersebut diatas.ha ha ha..dasar seorang dreamer, ngayal mulu. kalo pengin duit ya kerja. Pernah denger sebuat konsep "Create money without money". Pernah nulis hal itu si status Fb, hasilnya komentar temen saja langsung tertuju pada hal-hal negatif. padahal teori yang saya dapat bukanlah seperti hal tersebut diatas.Oh penguasa berilah hambamu ini uang...uang uang..^______^ lho khan kemarin udah pas tanggal muda, lagian ini masih muda juga tanggalnya belom juga nyentuh dua digit. Oh iya ya...?heheheh gak nyadar kalo masih tanggal 1 digit. Mungkin gara-gara kalender gajah yang saya beli di Bali pas liburan kemarin. Kalender itu harusnya jadi pengingat bukan malah ngrepotin mas Joger-mas joger. Harus pandai-pandai bersyukur emang. Tenggoklah kebawah kalo soal materi jangan selalu lihat keatas. Pandai-pandailah bersyukur kawan ^_______^V



sometimes a question more powerfull than answer

Opsi A apa Opsi C

          Assalamualaikum blogger dimanapun anda berada.Salam blogger. lama juga ndak posting disini, karena suatu hal alasan gak bisa merampok koneksi inet kantor walhasil ya nihil posting ^______^V. Dikarenakan dari dampak sistemik kehidupan ekonomi saya yang tidak mengenal rasa ampun perihal pemenuhan kebutuhan ekonomi. kebutuhan buat aktualisasi diri menurut saudara maslow hanya tersalurkan melalui blog sederhana ini..hehehehehe. kalo kebutuhan pokok belom terpenuhi secara maksimal.hehehehehhe. Ini memang manusia yang tak pandai-pandai bersyukur. Kadang nyadar kalo kurang pandai bersyukur, tapi apalah daya kalo pikiran lagi tergoda dan dan dalam buaian syaithon. Apalah daya dengan iman yang semakin menipis ini tinggal disentil dikit terperosoklah diriku. 
          Pilihan atau yang lebih keren dan ngetrend disebut dengan opsi, akhir-akhir ini populer di negeri yang susah saya rampok ini hahahahah(ketawa setan). Opsi A apa Opsi C? hahahaha all about bank Century. gw siy udah mulai illfill sama perkembangan sinetron politik yag berjudul " Balada Si Pansus Century itu. opsi A versi jizu adalah : melanjutkan rencana hidup yang sudah dijalani selama ini atau Opsi C: berganti rencana. klo opsi A selama ini ya gak ada perubahan ya begini-begini aja berjalan dengan apa adanya,ya ikutan ngalir aja (berarti ta* dunk gw) hehhehheh. ataukah kemampuanku cuman segitu? Opsi C : menggugat  opsi A yang selama ini melenggang dengan asyiknya, membuat terobosan baru dalam hidup  karena selama ini tak sesuai dengan tujuan dan rencana. Setelah dilakukan evaluasi berkali-kali tetep aja gak ada perubahan yang berarti. Yang jelas terjadi dilema dalam diriku  hayyah lebai super lebai bin pak lebai. Pertemuan dengan temen satu scooters dulu sedikit merubah dan memeberikan wacana tentang kehidupan yang sebenernya.Yang jelas sekarang jadi lebih berpikir untuk membuat dan menentukan pilihan. God Luck for Me.



sometimes a question more powerfull than answer