Tulisan ini boleh dibilang sebagai pembelaan terhadap Instansi yang pencitraanya memburuk karena ulah seorang "oknum" berinisial GT yang berkembang akhir-akhir ini. Paradigma lama tentang fiskus Indonesia, Fiskus itu garong rakyat lah, suka korupsi lah dan sebagainya. Fiskus Indonesia itu kaya-kaya bla..bla..bla. baru kerja beberapa tahun udah bisa punya ini-itu bla..bla.bla. Mungkin kalo ngomongin masalah yang satu ini sampai mulut berbusa pun tetep aja. Setiap orang sah-sah saja menghakimi, dan setiap orang juga punya hak juga melakukan pledoi atas penghakiman itu.Semenjak merebaknya kasus Markus pajak 25 M. sejak di Blow-up oleh media akhir-akhir ini, pandangan masyarakat terhadap DJP kembali ke paradigma lama, padahal dengan susah payah seluruh elemen DJP berusaha membangun paradigma baru DJP dengan semangat modernisasi.hanya karena ulah seorang "oknum" sebelum kasus ini kepercayaan masyarakat terhadap DJP sangat tinggi dan memberikan apresiasi terhadapa perubahan yang lebih baik, semangat modernisasi di dada. Setelah merebaknya kasus ini kepercayaan masyarakat hancur lebur. yaah DJP kembali ke paradigma lama, ladang KKN dan sebagainya.Jujur sangat sedih melihat hal ini, kita semua berusaha untuk menjadi yang terbaik, memberikan yang terbaik buat bangsa ini, mengumpulkan dana buat rakyat, buat pembangunan, jaminan kesehatan, dsb pasti akan merasa tertohok dengan kejadian ini. Tapi yakinlah itu hanya ulah seorang "Oknum" sang perusak Citra, kita para fiskus tetap mengobarkan semangat modernisasi dalam diri kami, menjadi yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Semoga para perusak Citra itu diberikan ganjaran yang setimpal atas perbuatannya. jangankan tinggal di rumah mewah yang harganya miliaran rupiah,saya masih nge-kost,belum punya rumah sendiri, dan setiap hari naik angkutan umum.Ini bukan sebuah kamuflase, tapi kenyataan. sometimes a question more powerfull than answer
No comments:
Post a Comment