Kemarin Senin 25 Oktober 2010, terlalu banyak cerita perihal air, air seakan menjadi superstar sore itu. jadi trending topic di twitter maupun jadi top status di facebook. Ketika genangan air hujan mulai menjajah rakyat ibukota ataupun rakyat kota sebelah, kaum jabotabek. begitulah ketika air turun dari langin terus menerus selama 3 atau 4 jam, Sudah saat nyalah status-status siaga diberlakukan. Banjir adalah kosakata yang akrab ditelingga kita ketika bunyi rintik hujan tak kunjung reda. Efek dari rintikan hujan yang lebat dan terus menerus inilah yang menghadirkan siksaan bagi orang yang punya maupun orang tak punya. Ibarat pepatah dari bung eka: Inilah Jakarta, yang punya aja susah apalagi yang gak punya. Ketika genangan air mulai muncul dimana-mana, efek domino yang paling kentara adalah Macet. Dari ujung sana sampai ujung sini yang diteriakkan cuman macet..macet dan macet.. Emang enak terjebak macet. Tidak enak sama sekali teman. Setidaknya itulah salah satu yang ada dalam daftar pertama kali ketika ada pertanyaan apa yang tidak kau suka selama tinggal di Jakarta?. Efek hujan kemarin memanglah dasyat. Aku sendiri pulang dengan jalan kaki, bersama orang-orang non pribumi yang lebih nyambung logikanya dibandingkan orang pribumi sendiri.Ketika bisa melihat orang kaya yang punya duit, kesusahan dengan duit mereka. hiburan tersendiri bagi pejalan kaki, yang menyadari efesiensi dan efektifitas. Mungkin karena masih hidup sendiri jadinya seperti ini. Semoga saja nanti punya rumah yang aksesnya gampang dan terbebas dari genangan besar akibat hujan
sometimes a question more powerfull than answer
No comments:
Post a Comment