Tuesday, December 13, 2011

Am i still na4sing4-ers?

Am I Still ?


Terasa aneh memang, jika mencoba menganalisa dan mengingat satu persatu tautan peristiwa dalam beberapa bulan terakhir. semua mengalir begitu cepat dan terasa dengan kesadaran yang fluktuatif dan bergejolak bagaikan harmoni yang tak beraturan.Mencoba memahami arti sebuah sesuatu yang sangat berharga, berikatan dinas selamanya dan melekat dihati bagai benih yang tumbuh subur menjadi sebuah pohon kecil, tumbuh lagi dan akhirnya berbuah lebat dan terasa manis, asam,asin,pahit dan umami. Terasa lengkap dan melengkapi. Aku teringat ketika sesuatu itu tumbuh, ada canda ada tawa, ada tangis ada duka dan semua terasa bahagia.dan untuk beberapa saat, ketika pressure mengelayuti salah satu individu yang sedang dilanda fenomena dalam hidupnya. Dia mencoba menjauh dan mencoba menemukan jembatan untuk menjembatani satu ujung dengan ujung yang tak ada habisnya, dan sayang jembatan itu bernasib sama dengan golden gate kukar, rapuh dan ambruk, hanya tinggal tiang utama yang menyangga karena individualisnya.Hiperbolis dalam sebuah pengungkapan, tak menyadari dan ataukah baru tersadar dari segala amarah yang tercipta dan rasa kecewa yang membahana berduet dengan kaburnya harapan yang menurut dia indah, dia melupakan sesuatu hal dia punya sahabat, sahabat sejati yang selalu tinggal dalam hati seperti kata Cut Mini dalam film arisan 2. Bukan khilaf dan keinginan untuk menghindar, tapi rasa sensitif akan tumbuh subur dalam keadaan seperti itu, bagaikan jamur panu yang tumbuh diatas kulit yang tak terjaga kebersihannya. Jiwaku sedang tidak bersih karena luka, luka yang tak bisa diajak bercengkerama dalam batasan normal, sepertinya mengigit sakit dan merangsang rasa sensitif dalam diri.Ah seandainya kebodohan ini tak terungkap, sungguhpun aku berharap bisa berbagi dengan sedikit cerita bersama kalian semua. Sementara, kata maaf masih menjadi delegasi dari sebuah keadaan dari semua ini. maafkan aku sobat, semoga tak terlambat. Mungkin hidup kurasa semakin berat dan aku butuh obat, sayang aku menyia-nyia kan obat itu karena ke-egoanku. 


catatan kecil lagi gak bisa mikir  :
*) jika me + sia-sia  = menyia-nyikan atau men-sia-siakan? 




sometimes a question more powerfull than answer

2 comments:

Anonymous said...

galau kah ?

berkejaran ga login

jizu said...

Bukan, ran berkejaran, cuman mencoba menelaah kebodohan diri