Monday, September 14, 2009

this is not "Kos-kosan" but it is "kontrakan"

Maaf, buat yang merasa menjadi korban keganjilan emosi jiwa saya alias saya diemin. Saya merupakan tipe orang yang marah dengan diem(tipikal jawaisme) soalnya kalo saya ekspresikan takutnya akan jatuh korban berlumuran darah, bukan secara psikis tapi hati kalian yang terluka oleh ucapan dan tindak-tanduk saya. Makanya saya lebih baik diam ketimbang keluar bahasa kebon binatang saya. Meskipun tak sesuai dengan anger management yang sudah ada tapi inilah saya. Kenapa saya memilih meluapkan uneg-uneg di blog kecil ini?lebih mudah mengatakannya disini daripada ngumbar status di Facebook seperti yang lagi ngetrend. Gw tahu status tetangga sebelah kamar saya itu diperuntukkan bagi saya : yang mengatakan gw gak dewasa-dewasa dan sebagainya. This is the statement :

 
Sekilas baca gw langsung pengin ngakak dalam hati...."he tried to offense me by Fb and try get an empaty to the others that he was right and i'm problem maker. That's not true, the fact why i'm doing this because there was something that make me feel so angry". It's allright, that your right and your habitual, but i can do this coz i'm not a drama queen". Bisa gak kalian semua bayangin, disaat kalian semua pada puasa, hawa yang panas, lu lihat keadaan rumah lu kotor yang memanjakan para kecoa dan tikus berlama lama dan party tiap hari di rumah elu? Kalo gw gak bisa, gw merasa risih dengan keadan tersebuut. and yang perlu dingat disini sudah ada "penyebaran tanggung jawab" untuk hal itu dan lu semua pada harus memahaminya dan menjalankannya. Bak mandi kotor yang berlumut, lantai yang kotor, lantai depan yang kotor, emang enak dipandang mata tha? Jujur gw dongkol, sebel seolah-olah merusak kenyamanan orang lain dengan melalaikan tanggung jawab kita, setahu gw seh orang yang dewasa salah satunya juga harus bisa bertanggung jawab, ya jelas gw nyolot karena gw capek ngerjain dari pagi sampe siang, karena gw kira si ndoro ini lagi gak enak badan(lagi-lagi via status Fb-nya) lhah ternyata dugaan gw salah. men pastinya dia lihat, dia dengar and no response. ato mungkin not connected lagi ma sekitar, Atau lebih suka melihat kecoa dan tikus itu party berlama-lama dan itu gak cuman sekali, udah kejadian berkali-kali (makanya kejadian ini selalu terulang) dan gw selalu meresponnya dengan diem, karena gw lagi marah and kalo lom pinter-pinter juga ya emang susah ngerti. Just remembering you, that "this is not Kos-kosan but it is kontrakan" jadi selain ngebresin dan ngebersihin kamar sendiri, lu juga harus ngebersihin ruangan dan space-space yang lain secara bergantian sesuai jadwal , dan kasih sedikit sensitivitas pada keadaan kalo ada pihak lain yang sedang membersihkan. Karena kita bayar sama, punya kewajiban sama dan gw bukan babu, lu sibuk,gw juga sibuk, lu banyak kegiatan, gw juga banyak kegiatan. jangan membabukan manusia karena kita melalaikan kewajiban dan tanggung jawab kita. Mungkin baiknya gini, biar gak terulang masalah diatas mulai detik ini lebih baek gw mencoba untuk bisa bersikap Not straight kepada para kecoa-kecoa dan tikus-tikus itu mengadakan party tiap hari karena ada tumpukan sampah. It's allright kalo begitu, Fine gw juga bisa. Gw baru mau bersih2 kalo malaikat baik udah mengelus2 hati gw.Sorry kalo lebih kasar lagi ngomongnya.



sometimes a question more powerfull than answer

4 comments:

Erikson said...

pertamax gannnnnnnnnnnnn

Erikson said...

well, this is a risk when choosing to live together with others, they cannot be as sensitive as we hope, because different head has different thought, i had ever been like that.. sabar aja jizu.. omongin baek2 ama mereka gimana gimananya..biar mereka tau maunya jizu gmn, dan jizu juga jadinya g nahan2 gondok..

Jizu said...

Indahnya bertetangga....son^_____^

Anonymous said...

hehehe
emg gt, di kosan sebelah jg gt, ada yg malesnya minta ampun, akhire dia dikucilkan gt hhehehe