Wednesday, June 6, 2012

Cinta Monyet Never (di) Forget

 

Monyet itu lucu, bersamaan dengan lucunya kita dimasa kecil. Jika diingat jutaaan humor selalu siap membentuk senyuman simpul dengan berbagai ingatan tentang cinta monyet dimasa itu. Sayang jika tak diceritakan hanya akan jadi gumam dan candaan di dalam lamunan. Mencoba menceritakan kembali tentang monyet lucu itu. Cinta Monyet lucu sebelum menjadi cinta monyet. Dulu waktu kita TK maupun SD sering kita memperhatikan teman sepantaran kita. Namun rasa tertarik terhadap lawan jenis itu memang wajar dan normal, entah jika sebaliknya. Setiap orang pasti pernah mengalaminya, termasuk saya sendiri. Dipasang-pasangin dengan si A si B dan seterusnya. Atau menulis ditembok antara namaku dan nama "dia" dengan penghubung kata "dan" untuk waktu SD dan sekarang bergeser dengan lambang hati. Seperti Budi dan Wati, tokoh dalam buku bahasa Indonesia yang takkan lekang oleh zaman, mungkin sekarang sudah di ganti dengan Farel dan Keysa :) untuk mengikuti perkembangan zaman.Pergeseran penggunaan kata "dan" dan lambang hati seolah mengambarkan perkembangan psikologis anak usia dini sekarang dalam mengenal monyet lucu itu. Mungkin keracunan oleh isi TV yang sering menjadikan tontonan yang tidak tepat menjadi sebuah tuntunan, dan Celakalah jika kedua orang tua mereka sibuk, mungkin bener kata cak piul dengan account twitter @rofiul
Televisi hanya penyelamat bapak ibu yang sibuk, tapi racun untuk anaknya.  

Mungkin dari situlah pergeseran kata "dan" lambang hati dimulai. Dan Monyet lucu itu berubah menjadi monyet lucu dan .....". Monyet lucu pertamaku, diwaktu SD aku kerap di pasangkan-pasangkan oleh teman sebayaku sebagai propaganda mereka dalam berusaha untuk membuat rasa malu timbul atau memperoleh kesenangan mereka dengan munculnya rasa malu merah di mukaku. Dita namanya, mencoba mengingat nama panjangnya tapi aku lupa. Anak dari seorang bapak Mantri di desaku. Dipasangkan karena karena kita berdua chubby. Teman sebayaku sering menuliskan Aziz dan Dita atau sekedar inisial A dan D, maka spontan mukaku berubah merah dan aku pun malu.Seolah aku pangeran dan dia putrinya yang disandingkan dengan kata-kata dan di propagandakan berulang-ulang oleh teman-teman kecilku yang suka akan kesenangan rasa malu temannya.Begitulah kira-kira propaganda Aziz dan Dita atau A dan D berlangsung begitu lama. Dan kabar terakhir yang aku tahu setelah dia lulus sekolah Farmasi dan selanjutnya aku tidak tahu karena sudah tidak pernah kontak sama sekali dengan dia. Seingatku dulu Dita adalah sosok yang anak rumahan banget, maklumlah dia anak seorang mantri yang terkenal di desa sebelahku, dan termasuk ke dalam golongan anak yang pintar. Propaganda monyet lucu berikutnya adalah A dan S, Aziz dan Sulikah. Entah mengapa aku lebih nyaman mendengar propaganda D & A daripada A dan S dan temenku lebih sering menyebutnya dengan SASA, karena dibantu produk micin iru maka propaganda SASA lebih cepat dan erat ditelingga teman-teman sebayaku. Sejarah si S ini aku tak tahu betul, yang jelas dia lebih tua dariku, karena dia pernah tidak naik kelas. terakhir kali bertemu pas waktu ada pasar malam di desa Badas, kita bertemu lagi setelah dewasa, jelas dia terlihat cantik dengan rambut panjangnya beda dengan tampilan waktu duduk di SD dan sayangnya dia tak melanjutkan lagi sekolahnya. Kabar terakhir dia nikah cepat karena faktor usia :). itulah monyet-monyet lucu di waktu kecilku. Oh iya aku ingat, ada satu lagi, tapi tidak sempat di propagandakan di lingkungan sekolah hanya di propagandakan di lingkungan tempatku tinggal, teman SD ku juga dan kami sempat berpacaran sewaktu dewasa ^____^ orang yang baik hatinya, pernah kuceritakan di blog ini. Dan sekarang mencoba mengingat Propaganda yang Populer di waktu SD : AN = Andri & Novita, Nuri dan Citra, Lufi dan Vita, Santo dan Novita dan sebagainya. Hayooo masih inget gak dengan Monyet Lucu diwaktu kecil kalian?




sometimes a question more powerfull than answer

2 comments:

Erikson Bin Asli Aziz said...

i feel get thrown back to the past, a very long time ago! jaman waktu SD dan SMP!!! Sempat ada Niken, Vivi, dll... gadis2 kecil semasa aku masih kecil juga, pemanis jalan cerita jaman sekolah, waktu kisah disekolah adalah cerita kasih yg bagai monyet lucu :D tp kini seperti nya kini kisah disekolah sudah jadi kisah kasih(an) hehehe.. kind of a great post!

jizu said...

Hehehe never (di) forget dah. perkembangan jaman yang sudah semakin edan son