Monday, June 13, 2011

Tentang sebuah ketidakpastian (again)

Semakin menyadari menjadi seorang pegawai negeri sipil alias PNS adalah harus siap menghadapai sebuah ketidakpastian. Bukan satu kali atau dua kali, namun sudah beberapa kali menyaksikan keidakpastian itu singgah didepan mata. melihat dengan sadar dan pelajaran itu semakin ditasbihkan dengan banyaknya bukti dan janji-janji yang terbengkalai. Kadang Janji-janji hanya diajdikan sebagai alat untuk memebuat tenang seseorang ketika bergejolak. hari ini heboh dengan pola mutasi yang cenderung masih diliputi warna nepotisme dari sebagian birokrat-birokrat tua yang sudah lama berkuasa. Disadari apa tidak hukum baku sebagi seorang birokrat, ABS, menjilat dan sebagainya sudah terpaku dan terpatri kedalam perilaku para birokrat kita. maka tak heran ketika mereka berkuasa dan punya kuasa bertindak sesuka mereka layaknya titah sang raja. Tapi apalah itu bullshit dengan itu semua. bahkan kata seorang teman, menjilat pun harus tahu stateginya, biar pas jilatannya terasa ^____^ *ngakak bukan hanya sembarang menjilat secara membabi buta. Ya itulah negeri kita, KKN sepertinya sudah mengakar dan membelit bagaikan tumor yang berkembang sedikit demi sedikit. Kalo ngomongin ginian, gak bakalan habis karena kita senidri menajdi bagian dari sebuah birokrasi itu. Suatu ketidakpastian yang sudah di ikrarkan dan disanggupi tanda tangan diatas sebuah meterei 6000 rupiah. bersedia ditempatkan di negeri Indonesia bagian manapun, sebuah perjanjian ketidak pastian dirimu akan hidup dan tinggal, setahun dua tahun bahkan mungkin sampai masa pensiun. sekali lagi membuktikan teori bahwa Menjadi PNS bukan sebuah kepastian melainkan semakin mempererat dirimu dengan sebuah ketidakpastian ^_____^

No comments: