“ Bahwa kemerdekaan sesunguhnya adalah
hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan “ masih ingatkah dengan alinea pertama UUD 1945. Kemerdekaan memang
hak dari semua bangsa dan harus dihapuskan, tapi apakah bangsa yang berkuasa
itu rela?
Maaf sebelumnya, karena itu
pertanyaan yang mengilitik dalam diri saya, Ketika orang berkuasa atas segala
sesuatu terus hilang begitu saja apakah mereka rela? Tentu saja jawabannya
tidak. Naluriah sebagai manusia, pasti tidak rela. Dengan di deklarasikannya
penghapusan penjajahan diatas dunia karena melanggar Hak Asassi manusia.maka
munculah beberapa cara untuk menguasai bangsa tersebut secara sistemik dan
halus atau yang lebih enak saya sebut dengan soft colonialsm atau penjajahan
secara halus. Ketika menajajar secara blak-blak-an terbentur oleh beberapa
deklarasi yang telah disepakati , tak mungkin lah Negara adidaya menelan ludah
kembali, terbatasi secara formal lebih tepatnya. Namun secara informal, mereka
pastinya ingin menguasai selalu, apalagi wilayah itu terlalu seksi untuk
dibiarkan dikuasai oleh pribumi maupun yang lain. Maka berbagai carapun
digunakan untuk menjaga eksistensi “kekuasaan” di wilayah ini.
Kepentingan akan
banyaknya harta yang terpendam, membuat mereka Negara adidaya tersebut berusah mengelak
dari konsesi maupun deklarasi yang mereka sepakati, pengelakan secara
terang-terangan akan memicu banyak protes dari semua Negara di dunia, dan salah
satu solusinya adalah dengan penjajahan secara halus. Dalam Artian tidak keluar
jauh dari tujuan mereka namun tetap menguasai baik dari sistem maupun orang-orangnya.
Banyak cara yang dilakukan, mulai dari pemberian umpan dalam bentuk bantuan
yang akhirnya mengikat dan membuat suatu bangsa terlilit dan merasa punya
hitang kepada Negara adikuas tersebut. Jika saya melihat dari persepsi saya
sendiri, soft colonialism ini telah mengurita dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dari sistem ekonomi maupun hubungan diplomatis bangsa yang menghasilkan
kesepakatan-kesepakatan yang mencekik bangsa sendiri walaupun disadari namun
tersandera oleh strategy neo colonialism
semacam soft coloniaalism ini.
Penjajahan bentuk baru sebenanya lebih kejam, karena kita tersandera seumur
hidup kita.Terbelenggu oleh sistem yang mengalahkan sistem kita. Dengan alas an
dibuat standar dengan rule of the game yang ada. Jika tidak
mengikuti standar, maka dalam peta percaturan dunia kita tidak dianggap.
Jadilah kita bangsa yang merdeka namun tidak merdeka seutuhnya.
* ketika kopi saya habis
sometimes a question more powerfull than answer