Sekotak teh kotak dan sesobek roti sobek (ngemil Story)

Sosok yang selalu menemani hampir setiap sore akhir-akhir ini, sehabis magrib. Sekotak teh kotak menghapus segala dahaga dan sesobek roti sobek mengganjal kelaparan yang semakin merana. 2 sosok itu menemani ketika gue males pulang dari kantor. Kalo sambil dirasain apa enaknya makanan itu, tidak sebanding dengan sepiring nasi warteg yang nampol dan (terpaksa) bilang maknyuss ala om bondan, kecuali warteg yang ada di dekat al Falah(bener-bener kerasa bumbunya, bumbunya nresep dilidah.***** warteg bintang lima dech. Karena dengan harta standar warteg Jakarta yang terbawah, jika dibandingin aspek harganya, masih mending apalagi masakannya. Mengenai Porsi sesuai lah, ndak porsi kuli banget dan ndak porsi wanita kantoran banget(ngerti khan maksudnya). pas, harga pas, rasa mak nyuss, menu variatif (harusnya masuk bukunya annesy(kencan murah Jakarta). Lhoh kok jadinya promosi warung sebelah al falah, back to track.Oke ngemil alias menunda lapar dengan makan kedua sosok tersebut(baca: teh kotak dan roti sobek) memnag lumayan mantep dibandingin harus makan chiki yang vetsinya se truck tronton dan teh manis yang pake gula impor yang putih, masih mendingan kedua sosok tersebut(udah tau khan bacanya). Apalagi kalo ujan, kenikmatan segernya teh kotak berkurang drastis. tapi tetep aroma melatinya masih terasa dan ter-nananana. temen yang baek selepas ngantor...akrir kata dengan tetep mendukung pemerintah dalam memerangi Narkoba, Gue punya slogan sendiri buat memerangi Narkoba. "DRUGS No Way, Ngemil Is OKEY"

sometimes a question more powerfull than answer