Thursday, January 19, 2012

Sudut Pandang

Pendapat adalah sebuah kamera dan sudut pandang adalah lensa-nya. entah apa yang  seharusnya aku terjemahkan dalam kata-kata yang mudah dipahami khalayak ramai. Sekali lagi inspirasi terkadang kadang dari sebuah persahabatan. Ini malam jum'at ketika sisa waktu kerja hari ini melekat dengan erat dalam ingatan."Mungkin" kata yang harus dihindari dan alangkah elok jika topik sebuah pertukaran isi pikiran yang tersembunyi adalah trending topic yang berseliweran diantara galery topik. Kulemparkan bola panas, kupancing  mereka berpendapat dan sepertinya pancinganku tak mengena seperti ikan yang kuharapkan, entah ikan tongkol besar yang memuaskan rasa. hanya ikan hias kecil yang sepertinya membumbui diskusi kecil itu, dan seolah mengelitik kaki. aku bukan Cemburu, aku juga pula tak kufur terhadap nikmat yang kuperoleh dengan gratis, surat ar-rahman selalu kuingat dalam sanubari, maka nikmat Tuhan-Mu yang mana yang kamu dustakan. Salah satu surat favorit ibuku. Pikiran berpencar seolah rasa menindas segalanya. Tidak ada pembenaran, tidak pula dicari kebenaran hanya sharing antar sesama. Ah aku terlupa ada beberapa peran dalam dunia ini, antagonis protagonis dan yang lainnya, ada pula otak yang sedikit tercemari oleh fasis,sekuler maupun komunis. dan aku tak bisa meraba dan menerka lawan untuk diajak berbagi, ibarat motret, obyeknya bagus, kameranya juga sudah bagus tapi tak semua orang mau mengcapture-nya



sometimes a question more powerfull than answer

Thursday, January 5, 2012

Eka.r520m

Ketika sebuah cerita hidup seorang sahabat berakhir, seolah mata mempresentasikan kesedihan diatas rasa kehilangan. Ketika memori bertubi-tubi mengayun rasa yang mendesir dalam hati, menengadah dengan tatapan kosong seolah rasa percaya hilang seketika oleh magic tanpa mantra. Aku disini dan sekarang kau disana, merasakan kebahagian yang kekal, aku menyimpulkan seperti itu dan kita pun bersepakat seperti itu, karena kau baik. Cukuplah mudah menghilangkan ragu yang menghakimi jika engkau tak baik. Tawamu seolah penuh misteri seperti kalimat sakti yang sering kau ucapkan, tertawa bukan selalu berarti bahagia, sarkastik bahasa universal manusia yang mudah dipahami dan kau membalikkannya.Aku suka kesederhanaanmu, yang mengikis rasa tak beretika di ibukota. Aku suka Candamu, yang berkekuatan nampol dan maknyus seperti dua kata yang sering kau ucapkan dalam menyelami rasa. Entah berapa kata lagi aku mencoba mengingatmu dan mendeskripsikan tawamu, candamu dan misteri yang lekat dengan hidupmu. Aku menyerah menerkamu, menerka segala tentang mimpimu. Saat semua tangis mengiringi kepergianmu kawan, saat semua air mata tak terbendung dari mata seorang laki-laki . Bagi laki-laki sejati menangis itu banci, tapi aku rela disebut banci kali ini.


Untuk eka.r520m





sometimes a question more powerfull than answer